Dalamkitab Tahdzirul Muslimin karya Syaikh al-Azhari asy-Syafi'i hlm. 109 tersebut diterangkan, bahwa hadits "hubbul wathon minal iman" adalah maudhu` (palsu). Demikianlah penilaian Imam as-Sakhawi dan Imam ash-Shaghani. Imam as-Sakhawi (w. 902 H) menerangkan kepalsuannya dalam kitabnya al-Maqashid al-Hasanah fi Bayani Katsirin min al
Ilustrasi hubbul wathon minal iman. Foto unsplash. Hubbul wathon minal iman merupakan kalimat yang kerap diucapkan oleh para ulama pada saat ceramah bertema kemerdekaan dan nasionalisme. Istilah tersebut juga diabadikan menjadi lirik dalam lagu Syubbanul Wathon atau Ya Lal bahasa, hubbul wathon minal amin artinya cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman. Istilah ini diyakini sebagai bagian dari hadits Rasulullah. Namun, Edi Rohani dalam buku Pendidikan dan Kewarganeragaaran menjelaskan, kalimat tersebut adalah hadits maudhu atau palsu dan tidak bisa dijadikan sebagai begitu, kalimat ini tidak salah menurut syariat Islam. Karena selaras dengan Rasulullah yang mencintai Mekah dan Madinah. Sehingga, banyak para ulama menggunakan istilah tersebut sebagai konsep dari ukhuwah wathaniyah dalam ajaran Na’im dalam buku Memahami Ahlus Sunnah Wal Jamaah, mendefisikan ukhuwah wathaniyah sebagai persaudaraan yang diikat oleh jiwa nasioanalisme tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat-istiadat, budaya, atau aspek lainnya. Ukhuwah ini merupakan perwujudan dari surat Al Hujarat ayat 13 yang berbunyiيٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌArtinya Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, buku Nalar Kerukunan karya Saidurrahman dan Arifinsyah, melalui konsep hubbul wathon minal amin dan ayat di atas, ajaran Islam memperbolehkan umatnya untuk berhubungan dengan umat agama lain. Toleransi antar umat beragama ini dibatasi dengan batasan muamalah, yaitu hubungan kemanusiaan dan tolong menolong dalam sosial ini ukhuwah menjadi hal yang sangat penting demi terciptanya masyarakat yang rukun dan damai. Selain itu, ukhuwah memiliki beragam manfaat bagi umat Muslim. Apa saja?Manfaat Ukhuwah Bagi Umat MuslimIlustrasi manfaat ukhuwah. Foto Pixabay. Mengutip buku Jalan Menggapai Ridho Ilahi karangan Abdul Aziz Ajhari, dkk., berikut manfaat ukhuwah bagi umat IslamUkhuwah adalah pilar kekuatan IslamKekuatan Islam akan terwujud jika umat Muslim mampu menegakkan ukhuwah dan silaturahmi terhadap sesama, memperbanyak persamaan, dan memperkecil perbedaan. Namun, jika sesama umat muslim bermusuhan, tentunya agama Islam akan lemah dan tidak mempunyai merupakan bagian penting dari imanIman seseorang tidak akan sempurna tanpa disertai dengan ukhuwah. Begitu juga sebaliknya, ukhuwah tidak akan bermakna tanpa dilandasi dapat membangun mansyarakat mandaniMasyarakat madani adalah masyarakat ideal yang memiliki karakteristik yang menjunjung tinggi kedamaian, kerukunan, dan saling tolong menolong. Nilai-nilai tersebut akan dengan mudah terwujud, apabila setiap manusia memiliki ketulusan dan kemauan yang tinggi untuk membangun ukhuwah antar sesama.
Laguini mengajak para warga Nahdliyin agar semangat untuk berjuang demi kemajuan negara dan agama. Pada awalnya, konsep hubbul wathon minal iman dibuat dalam Bahasa Arab dengan tujuan agar penjajah Belanda tidak paham apa artinya dan juga tidak bisa membacanya. Oleh karena itu lirik awal lagu mars ini tetap dituliskan dalam Bahasa Arab.
Penulis Abdullah Faqih Editor Musahadah - Berikut Lirik Ya Lal Wathon lengkap tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Indonesia. Lirik Sholawat Ya Lal Wathon ياَ لَلْوَطَنْ ياَ لَلْوَطَن ياَ لَلْوَطَنْ Ya lal wathon ya lal wathon ya lal wathonحُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْHubbul wathon minal Iman وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْWala takun minal hirman اِنْهَضوُا أَهْلَ الْوَطَنْInhadlu alal wathon ياَ لَلْوَطَنْ ياَ لَلْوَطَن ياَ لَلْوَطَنْYa lal wathon ya lal wathon ya lal wathon حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْHubbul wathon minal iman وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْWala takun minal hirman اِنْهَضوُا أَهْلَ الْوَطَنْInhadlu alal wathon اِندُونيْسِياَ بِلاَدىIndonesia biladi أَنْتَ عُنْواَنُ الْفَخَاماَAnta Unwanul fakhoma كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْماَKullu may ya’tika yauma
Sebuahpepatah menyatakan hubbul wathon minal imaan cinta tanah air sebagian dari iman. Syair teks lagu mars porsadin dan hubbul wathon ada video yang di nyanyikan oleh putra putri dari Pasuruan Jawa Timur acara pembukaan porsadin nasional ke 3. 5 Contoh Pidato Tentang Agama Narkoba Lingkungan. Ada sebagian orang bertanya Hubbul wathon minal
Assallamu’allaikum mass-miss sadayana – Anda yang warga nahdlyin tentu tidak asing dengan lagu atau mars Hubbul Wathan Minal Iman . Lagu ini sebenarnya berjudul Syubbanul Wathon Cinta Tanah Air – Yaa Lal Wathon. Kemudian di kembangkan menjadi Hubbul Wathan minal Iman yang artinya Cinta tanah air adalah sebagian dari Iman . Lagu atau mars ini adalah karya KH. Abdul Wahab Chasbullah 1934 Ijazah KH. Maemon Zubair Tahun 2012 . Nah bagi yang belum hafal liriknya , silahkan di baca dan dihafalkan , karena lirik lagu ini tidak sepanjang lagu Indonesia Raya yang selalu dinyanyikan sebelum Hubbul Wathan Minal Iman disetiap ada kegiatan atau pengajian yang digelar warga nahdlyin atau NU . Berikut liriknya , حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْ Hubbul Wathon minal Iman ياَ لَلْوَطَنْ ياَ لَلْوَطَن ياَ لَلْوَطَنْ * Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْ * Hubbul Wathon minal Iman وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ * Wala Takun minal Hirman اِنْهَضوُا أَهْلَ الْوَطَنْ * Inhadlu Alal Wathon اِندُونيْسِياَ بِلاَدى * Indonesia Biladi أَنْتَ عُنْواَنُ الْفَخَاماَ * Anta Unwanul Fakhoma كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْماَ * Kullu May Ya’tika Yauma طَامِحاً يَلْقَ حِماَمًا * Thomihay Yalqo Himama Pusaka Hati Wahai Tanah Airku Cintamu dalam Imanku Jangan Halangkan Nasibmu Bangkitlah Hai Bangsaku Pusaka Hati Wahai Tanah Airku Cintamu dalam Imanku Jangan Halangkan Nasibmu Bangkitlah Hai Bangsaku Indonesia Negeriku Engkau Panji Martabatku Siapa Datang Mengancammu Kan Binasa di bawah durimu Nah , sangat pendek dan mudah dihafalkan bukan . Jangan sampai anda yang ngaku warga nahdlyin sampai gak hafal lagu wajibnya . Ayo di test hafalan kamu , segera cari dan hadiri pengajian akbar NU didaerah kamu dan kamu pasti akan merinding saat kamu menyanyikan lagu ini bersama ribuan jamah lainnya . Semoga bermanfaat , Wassallamu’allaikum… Navigasi pos
LirikYa Lal Wathon, Mars Banser & Lagu Kemerdekaan Indonesia Syubbanul Muslimin Jumat, 14 Agustus 2020 Lirik Ya Lal Wathon, Mars Banser & Lagu Kemerdekaan Indonesia Syubbanul Muslimin Hubbul Wathon minal Iman. Wala Takun minal Hirman. Inhadlu Alal Wathon (2 X) Indonesia Biladi Anta 'Unwanul Fakhoma.. (Kullu May Ya'tika Yauma Thomihay
Solo - Pernah dengar lagu Ya Ahlal Wathan? Lagu ini biasa dinyanyikan dalam berbagai acara resmi Nahdlatul Ulama NU. Tak sedikit yang menyanyikan lagu bertempo cepat ini sambil mengepalkan tangan ke udara, terlebih saat memasuki lirik 'Hubbul Wathon Minal Iman'. Apa artinya? Apakah lirik itu dari hadist Nabi atau bukan? Berikut laman resmi Nahdlatul Ulama, Hubbul Wathon Minal Iman adalah slogan yang artinya adalah 'cinta tanah air atau nasionalisme bagian dari iman'. Dalam artikel 'Hubbul Wathan' Bukan Hadits, tapi... karya Syakir NF disebutkan belakangan ini ada upaya delegitimasi yang menganggap kalimat tersebut sebagai sebuah hadist palsu. Bagaimana sebenarnya?"Bagi saudara kita yang bercita-cita menegakkan khilafah pasti menganggap nasionalisme sebagai salah satu penghalang. Makanya mereka menolak apapun yang berkaitan dengan nasionalisme, termasuk slogan Hubbul Wathan minal Iman," tulis Direktur Aswaja Center PWNU Jawa Timur, KH Ma'ruf Khozin, dikutip dari NU Online pada Selasa 16/8/2022. Menurut KH Ma'ruf Khozin, kitab Al-Maqashid Al-Hasanah karya Al-Hafidz Muhammad Abdurrahman As-Sakhawi membenarkan kandungan makna slogan Hubbul Wathon Minal Iman. "'Cinta tanah air adalah bagian dari iman. Saya tidak menemukan sebagai hadits, tapi maknanya sudah benar," tulis Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur Ma'ruf Khozin menambahkan, sejak awal para kiai sudah juga menegaskan bahwa kalimat itu bukanlah sebuah hadist. Meskipun bukan hadits, Kiai Ma'ruf menjelaskan bahwa cinta tanah air merupakan saripati dari doa Nabi dalam hadits Nabi Muhammad dan para Sahabat hijrah ke Madinah, KH Ma'ruf menerangkan, mereka menemui bahwa Kota Yatsrib itu banyak wabah penyakit. Ketika mendengar sebagian Sahabat mengeluhkan hal itu, Nabi SAW pun berdoa agar dapat mencintai Madinah sebagai kota di mana bumi dipijak dan langit doanya Nabi Muhammad saat itu, dikutip dari NU حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ ,رواه البخار ىArtinya "Ya Allah, jadikan kami cinta Madinah, sebagaimana cinta kami kepada Makkah, atau melebihi Makkah" HR al-Bukhari.Menurut KH Ma'ruf, makna dari doa tersebut menunjukkan betapa Rasulullah dalam menjalani kehidupan selalu mencintai negerinya. Hal ini juga sama dengan istinbath hukum yang dilakukan oleh ulama ahli hadits dari Sahabat Anas, bahwa Rasulullah mempercepat laju untanya manakala rumah di Madinah sudah tampak di pandangannya. Hal itu dilakukan Rasulullah karena cintanya kepada kota tersebut."Jika Rasulullah SAW tiba dari perjalanan dan melihat rumah-rumah Madinah maka Nabi mempercepat kendaraan dengan menggerakkan untanya karena kecintaan Nabi kepada Madinah," tulis KH Ma'ruf menerjemahkan sebuah hadits riwayat Imam Bukhari Nomor Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, KH Ma'ruf menjelaskan hadist tersebut menunjukkan tentang keutamaan Kota Madinah dan disyariatkannya cinta tanah air serta rindu terhadap negeri. Kecintaan terhadap negeri itu dapat diaktualisasikan dengan silaturahmi dan berlaku baik terhadap penduduknya."Negeri tersebut adalah negeri yang telah diketahui, dengan syarat kecintaan pada negeri tersebut untuk bisa bersilaturahim, atau berbuat baik kepada penduduk negerinya, orang fakir dan anak yatimnya," terang KH Ma'ruf dengan mengutip pandangan Syekh Al-Ajluni dalam kitab Kasyf Al Khafa'. Simak Video "Komentar Sana-sini soal Kader NU Diusulkan Jadi Cawapres" [GambasVideo 20detik] dil/dil
YaLal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْ. Hubbul Wathon minal Iman وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ. Wala Takum minal Hirman اِنْهَضوُا أَهْلَ الْوَطَنْ. Inhadlu Ahlal Wathon اِندُونيْسِياَ بِلاَدى. Indonesia Bilaadii
Situs Resmi NU Majalengka-Jawa Barat Situs Resmi NU Majalengka-Jawa Barat Lagu Yaa Lal Wathon Syubbanul Wathon atau Pemuda Tanah Air karangan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama NU almagfurlah KH Wahab Chasbullah. Lagu tersebut sebenarnya sudah lama dinyanyikan kaum Nahdliyyin sebagai bentuk rasa cinta terhadap Tanah Air Indonesia. Lagu tersebut dikarang KH Wahab Chasbullah pada tahun 1934. Syair Ya Lal Wathon ini awalnya dilantangkan para santri setiap hendak memulai kegiatan belajar. Lagu itu kemudian berkembang dan menjadi penyemangat para pemuda Islam untuk mengusir penjajah Belanda dari Tanah Air. Lagu itu sengaja dinyanyikan dalam bahasa Arab oleh para santri dan warga NU untuk mengelabuhi kaum penjajah. Dikutip Kiai Wahab adalah pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi terbesar di Indonesia. Perjuangan beliau dalam bela negara di mulai ketika menjadi Panglima Laskar Mujahidin Hizbullah saat melawan penjajah Jepang, serta pendirian “Tashwirul Afkar” Pergolakan Pemikiran yang merupakan perintisan gerakan kebebasan berpikir dan pentingnya kebebasan dalam keberagamaan dan berpendapat, di Surabaya pada 1914. Kini, lagu tersebut tetap dinyanyikan para santri pondok pesantren NU dan juga dinyanyikan warga NU dalam berbagai kegiatan sebagai wujud kecintaan kepada bangsa dan negara hubbul Wathon minal Iman. Berikut lirik lagu Yaa Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Hubbul Wathon minal Iman Wala Takun minal Hirman Inhadlu Alal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Hubbul Wathon minal Iman Wala Takun minal Hirman Inhadlu Alal Wathon Indonesia Biladi Anta Unwanul Fakhoma Kullu May Ya’tika Yauma Thomihay Yalqo Himama Kullu May Ya’tika Yauma Thomihay Yalqo Himama Pusaka Hati Wahai Tanah AirkuCintamu dalam ImankuJangan Halangkan NasibmuBangkitlah Hai Bangsaku Pusaka Hati Wahai Tanah AirkuCintamu dalam ImankuJangan Halangkan NasibmuBangkitlah Hai Bangsaku Indonesia NegerikuEngkau Panji MartabatkuSiapa Datang MengancammuKan Binasa di bawah durimuSiapa Datang MengancammuKan Binasa di bawah durimu. *** Tags
Lagumars ya lal wathon hubbul wathon lyric..
Jakarta, NU Online Slogan 'Hubbul Wathan minal Iman' cinta tanah air atau nasionalisme bagian dari iman kian menggema manakala lagu ya ahlal wathan semakin marak disenandungkan. Bukan hanya di acara-acara resmi Nahdlatul Ulama, lagu ini juga merambah ke berbagai kalangan, termasuk saudara-saudara Nasrani. Jargon ini muncul guna membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah dan menegakkan kemerdekaan negeri. Dewasa ini, jargon tersebut menggema guna menjaga keutuhan negeri. Namun, ada upaya delegitimasi dengan membuat anggapan kalimat tersebut sebagai sebuah hadits palsu. Hal itu demi memuluskan keinginannya untuk menegakkan khilafah di negara yang sudah berdaulat ini. "Bagi saudara kita yang bercita-cita menegakkan khilafah pasti menganggap nasionalisme sebagai salah satu penghalang. Makanya mereka menolak apapun yang berkaitan dengan nasionalisme, termasuk slogan Hubbul Wathan minal Iman," tulis KH Ma'ruf Khozin, Direktur Aswaja Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Timur, pada akun Facebooknya, sebagaimana dikutip NU Online pada Jumat 24/6/2022. Upaya delegitimasi itu dilakukan dengan mengutip berbagai teks kitab takhrij hadits yang semuanya menyatakan bahwa kaul itu bukan sebuah hadits. Menurutnya, hal tersebut justru menunjukkan ketidakjujuran, yakni ketika mengutip dari kitab Al-Maqashid Al-Hasanah karya Al-Hafidz Muhammad Abdurrahman As-Sakhawi. Penulis kitab tersebut, lanjut Kiai Ma'ruf, malah membenarkan kandungan makna slogan tersebut. "'Cinta tanah air adalah bagian dari iman'. Saya tidak menemukan sebagai hadits, tapi maknanya sudah benar," tulis Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI Jawa Timur itu. Para kiai sejak mula juga menegaskan bahwa kalimat itu bukanlah sebuah hadits. "Terlalu maklum kalau slogan itu bukan hadits. Para pimpinan di NU berkali-kali sudah menyampaikan bahwa Hubbul Wathan minal Iman bukan hadits," katanya. Meskipun bukan hadits, Kiai Ma'ruf Khozin menjelaskan bahwa cinta tanah air merupakan saripati dari doa Nabi dalam hadits sahih. Saat Nabi dan para Sahabat hijrah ke Madinah, ternyata Kota Yatsrib itu banyak wabah penyakit. Sayyidina Abu Bakar mengeluh, Bilal juga berkeluh, dan sahabat Nabi lainnya demikian. Mendengar hal itu, Nabi Muhammad saw berdoa agar dapat mencintai Madinah sebagai kota di mana bumi dipijak dan langit dijunjung. Berikut doanya. اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ رواه البخارى “Ya Allah, jadikan kami cinta Madinah, sebagaimana cinta kami kepada Makkah, atau melebihi Makkah” HR al-Bukhari Dari doa itu, tampak betapa Rasulullah menjalani kehidupan selalu mencintai negerinya. Hal ini juga sama dengan istinbath hukum yang dilakukan oleh ulama ahli hadits dari Sahabat Anas, bahwa Rasulullah mempercepat laju untanya manakala rumah di Madinah sudah tampak di pandangannya. Tidak lain hal itu karena cintanya kepada kota tersebut. "Jika Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam tiba dari perjalanan dan melihat rumah-rumah Madinah maka Nabi mempercepat kendaraan dengan menggerakkan untanya karena kecintaan Nabi kepada Madinah," tulis Kiai Ma'ruf menerjemahkan sebuah hadits riwayat Imam Bukhari Nomor 1803. Mengutip, Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, ia menjelaskan bahwa hadits tersebut menunjukkan tentang keutamaan Kota Madinah dan disyariatkannya cinta tanah air serta rindu terhadap negeri. Meskipun demikian, ada saja yang menyatakan tidak ada hubungan antara cinta tanah air dan keimanan seseorang. Kecintaan terhadap negeri itu dapat diaktualisasikan dengan silaturahim dan berlaku baik terhadap penduduknya. "Negeri tersebut adalah negeri yang telah diketahui, dengan syarat kecintaan pada negeri tersebut untuk bisa bersilaturahim, atau berbuat baik kepada penduduk negerinya, orang fakir dan anak yatimnya," pungkasnya dengan mengutip pandangan Syekh Al-Ajluni dalam kitab Kasyf Al Khafa'. Pewarta Syakir NF Editor Syamsul Arifin
elZ06B. 7u37qp5hvq.pages.dev/1087u37qp5hvq.pages.dev/227u37qp5hvq.pages.dev/677u37qp5hvq.pages.dev/3007u37qp5hvq.pages.dev/3017u37qp5hvq.pages.dev/577u37qp5hvq.pages.dev/2417u37qp5hvq.pages.dev/1697u37qp5hvq.pages.dev/321
lagu hubbul wathon minal iman